BestieIndonesiaNews.id, Sukadana – Dalam apel peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 yang berlangsung di halaman Kantor Pemerintah Daerah Lampung Timur, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Lampung Timur, Senen Mustakim, menyoroti kondisi gedung-gedung yang terbengkalai di wilayah Lampung Timur.
Dia menegaskan pentingnya melanjutkan pembangunan gedung-gedung tersebut agar dapat dimanfaatkan demi kepentingan masyarakat seperti yang ada di samping pemda dan sangat mencolok mata.
"Bangunan yang sudah ada ini harus dilanjutkan. Jangan hanya melihat ke belakang, tapi kita fokus ke depan. Mari kita pikirkan fungsi dan manfaatnya untuk masyarakat,” ujar Mustakim usai memimpin apel, Senin (28/10/2024).
Saat diwawancarai, Mustakim menekankan bahwa gedung-gedung yang telah terbengkalai seharusnya diberdayakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Lampung Timur.
Menurutnya, meskipun bangunan-bangunan tersebut mungkin terhenti pembangunannya di masa lalu, yang terpenting saat ini adalah memastikan gedung-gedung tersebut bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Mustakim berharap adanya tindak lanjut dari pihak terkait untuk menyelesaikan pembangunan gedung-gedung yang masih mangkrak agar segera bisa difungsikan.
"Pemanfaatan gedung-gedung ini perlu diprioritaskan, sehingga dapat mendukung berbagai program pembangunan di daerah serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tambahnya.
Diketahui, Proyek pembangunan Public Corner dan Trade Center serta Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Lampung Timur hingga kini belum selesai meski telah dimulai sejak beberapa tahun lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun, total anggaran yang telah dialokasikan untuk proyek tersebut mencapai lebih dari Rp 7,5 miliar dalam beberapa tahun terakhir.
Proyek pembangunan Public Corner dan Trade Center yang dimulai pada tahun 2018 menghabiskan anggaran sebesar Rp 4,63 miliar. Namun, hingga kini, proyek tersebut mangkrak dan belum ada kejelasan mengenai kelanjutannya.
Sementara itu, pembangunan Prasarana dan Sarana Gedung Mal Pelayanan Publik Kabupaten Lampung Timur yang dimulai pada tahun anggaran 2022 juga masih belum rampung.
Proyek tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,64 miliar. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), proyek tahap pertama telah menghabiskan dana sekitar Rp 4,6 miliar, sementara tahap kedua dialokasikan sebesar Rp 2,6 miliar. Sebelumnya, perencanaan proyek ini diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 300 juta.