BestieIndonesiaNews.id, Bandar Lampung – PHE OSES menjadi pemateri dalam kegiatan Seminar Kuliah Lapangan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Teknik Geofisika Universitas Lampung (UNILA).
Acara berlangsung di Ruang A21 Gedung Dekanat Fakultas Teknik UNILA, Rabu 29 Mei 2024.
Ketua Jurusan Teknik Geofisika, Karyanto, mengatakan bahwa Seminar Kuliah Lapangan 2024 dihadiri sekitar 100 peserta.
Acara ini juga menampilkan dua narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya.
Senior GGR Subsurface Dev Area 2 Pertamina PHE OSES, Pranowo Nugroho, menjadi pemateri dengan judul "Analisis Sifat Fisis Reservoar Menggunakan Metode Seismik Inversi dan Multiatribut".
Wakil Rektor Bidang Akademik UNILA, Suripto Dwi Yuwono, saat membuka acara tersebut menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan dunia industri.
Dia menyatakan bahwa seminar ini adalah platform penting untuk membahas peran vital kerja sama antara dunia industri dan akademik serta aplikasi industri yang tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan, khususnya dalam industri migas.
"Seminar lapangan ini sangat baik untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, semoga ilmu yang disampaikan oleh para narasumber dapat menambah pengetahuan para peserta," Ujarnya.
Dekan Fakultas Teknik UNILA, Helmy Fitriawan, menjelaskan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan masa depan, terutama dalam industri migas.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan para mahasiswa dalam bidang geofisika, serta memperkuat hubungan antara universitas dan industri dalam mendukung pembangunan berkelanjutan," Kata Helmy
Senior GGR Subsurface Dev Area 2 Pertamina PHE OSES, Pranowo Nugroho, saat menyampaikan materinya, menjelaskan bahwa metode seismik inversi dan multiatribut sangat efektif dalam analisis sifat fisik reservoar.
"Dengan metode ini, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai karakteristik reservoar, yang sangat penting untuk perencanaan dan pengembangan lapangan migas. Teknologi ini memungkinkan kita untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan efisiensi dalam eksplorasi dan produksi migas." Katanya.