BestieIndonesiaNews.id, Lampung Timur – PHE OSES, Subholding Upstream Pertamina Regional Jawa, menggelar sosialisasi terkait rencana pengeboran sumur eksplorasi Ambar-4
Kegiatan ini diadakan di Balai Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Selasa, 15 Oktober 2024.
Sosialisasi tersebut hadiri oleh Kadis Lingkungan Hidup, Perumahan dan Pemukiman, Yudi Irawan, Kepala UPTD kelautan dan Perikanan Labuhan Maringgai, Kasat Polairud, Kades Wilayah Pesisir serta Perwakilan Forkopimcam itu diikuti oleh masyarakat nelayan dari Kecamatan Labuhan Maringgai serta perwakilan nelayan dari Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang.
Head of Communication, Relations, & CID PHE OSES, Indra Darmawan, menyatakan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai rencana pengeboran sumur yang akan dilaksanakan oleh PHE OSES.
"Kegiatan ini akan melibatkan anjungan pengeboran (rig), dan untuk menjaga keselamatan nelayan, area sejauh 500 meter dari lokasi pengeboran akan disterilkan,” ujarnya.
Indra juga menekankan pentingnya dukungan dari para nelayan dan pemangku kepentingan utama dalam menjaga keselamatan dan kelancaran operasi pengeboran, khususnya bagi mereka yang beraktivitas di wilayah perairan yang sama.
"Kami mohon dukungan dari bapak ibu masyarakat nelayan semoga semua yang akan kami lakukan berjalan dengan lancar," Kata Indra.
Camat Labuhan Maringgai, Hendri Gunawan menyambut positif sosialisasi ini. Dia menilai langkah yang diambil oleh Pertamina PHE OSES merupakan hal yang baik dan akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat nelayan di wilayahnya.
"Apa yang dilakukan oleh Pertamina ini semoga akan berdampak baik bagi seluruh nelayan di Kecamatan Labuhan Maringgai," ungkapnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Lampung Timur, Dwi Giyarti, berharap sosialisasi ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para nelayan.
"Sosialisasi ini sangat penting karena nantinya nelayan akan mendapatkan informasi terkait rambu-rambu yang harus dipatuhi, terutama selama masa pengeboran berlangsung," jelas Dwi.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para nelayan dapat memahami prosedur keamanan selama proses pengeboran serta tetap dapat menjalankan aktivitas mereka dengan aman dan tertib.