BestieIndonesiaNews.id, Tabik Pun - Di tengah geliat kesibukan Pemerintah Daerah Lampung Timur, ada satu sosok yang tak pernah absen mengisi ruang-ruang keseharian para pegawai di lingkungan pemda.
Dialah Mbok Golas, seorang penjual gorengan yang setia menjajakan dagangannya di Sekretariat Pemda serta dinas-dinas yang ada di Kabupaten Lampung Timur.
Selama 25 tahun, wanita yang berumur kurang lebih 65 tahun ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan pegawai dan pejabat daerah.
Perjalanan Mbok Golas sebagai penjual gorengan dimulai sejak era kepemimpinan Bupati Muhammad Nurdin. Kala itu, Lampung Timur masih dalam masa transisi dan berkembang sebagai kabupaten.
Walaupun banyak hal berubah dari sisi pemerintahan maupun dinamika sosial, Mbok Golas tetap setia dengan profesinya. Dari kepemimpinan Muhammad Nurdin hingga M. Dawam Rahardjo yang saat ini menjabat, Mbok Golas tak pernah kehilangan semangat untuk mengais rezeki.
“Saya mulai jualan gorengan sejak adanya pemda tahun 1999. Tapi saya masih kuat buat jualan,” tutur Mbok Golas sambil tersenyum.
Setiap pagi, Mbok Golas berangkat dari rumahnya yang berada di pinggiran kota menuju pusat pemerintahan Lampung Timur.
Dengan berjalan kaki atau terkadang di antar anaknya, dia membawa berbagai macam gorengan, mulai dari tahu isi, bakwan, pisang goreng, pempek, hingga klepon. Semua dibuatnya sendiri dengan tangan terampil yang sudah terbiasa mengolah bahan-bahan sederhana menjadi makanan yang digemari banyak orang.
Bagi pegawai di lingkungan Pemda Lampung Timur, kehadiran Mbok Golas selalu dinantikan. Tak hanya karena gorengannya yang nikmat, tapi juga karena keramahan dan kesederhanaannya.
Setiap kali Mbok Golas datang dengan sangkek kecilnya, para pegawai langsung membelinya, seolah sudah menjadi bagian dari rutinitas harian.
“Kalau tidak ada Mbok Golas, rasanya ada yang kurang. Kami sudah terbiasa dengan gorengan-gorengan beliau, rasanya selalu enak dan bikin kangen,” ungkap salah satu pegawai di Sekretariat Pemkab Lampung Timur
Selain menjajakan gorengan di Sekretariat Pemda, Mbok Golas juga sering berkeliling ke dinas-dinas lain di sekitar kompleks pemerintahan.
Hal ini sudah menjadi kebiasaannya selama puluhan tahun. Banyak pegawai yang bahkan sudah hafal kapan Mbok Golas akan lewat di depan kantor mereka.
Di balik kesetiaannya menjajakan gorengan, Mbok Golas juga harus menghadapi berbagai tantangan. Meski begitu, Mbok Golas tak pernah menyerah. Ia tetap bertahan dengan kualitas makanan dan layanan yang selalu dijaga.
“Saya ini jualan bukan cuma buat cari uang, tapi juga buat silaturahmi. Saya sudah kenal banyak orang di sini, dan mereka juga sudah seperti keluarga sendiri,” jelas Mbok Golas.
Selain itu, kondisi kesehatan yang kian menua juga menjadi tantangan tersendiri bagi Mbok Golas. Meski demikian, dia tetap berusaha untuk kuat dan tidak mengeluh. Baginya, bekerja adalah cara untuk menjaga semangat hidup.
Perjalanan panjang Mbok Golas selama 25 tahun di Pemda Lampung Timur tentunya tak hanya diwarnai dengan cerita manis. Ada banyak suka duka yang dia alami, termasuk ketika harus berjuang di tengah keterbatasan. Namun, baginya, semua itu adalah bagian dari kehidupan yang harus dijalani dengan ikhlas.
“Saya bersyukur masih bisa jualan sampai sekarang. Mudah-mudahan saya diberi kesehatan terus, biar bisa terus bertemu sama orang-orang di sini,” ujarnya dengan penuh harap.
Kisah Mbok Golas adalah potret kecil dari perjuangan hidup yang penuh dengan kerja keras dan ketekunan.
Dalam kesederhanaannya, dia mengajarkan bahwa semangat untuk terus berusaha dan berbagi adalah hal yang tak ternilai.
Hingga kini, gorengan Mbok Golas tak hanya mengisi perut para pegawai, tetapi juga menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang Kabupaten Lampung Timur.