Kajari Lamtim Agustinus Ba'ka saat melakukan pengawasan pupuk
BestieIndonesiaNews.id, Lampung Timur – Kelangkaan pupuk dan pestisida serta fluktuasi harganya terus menjadi momok bagi petani di Kabupaten Lampung Timur.
Menanggapi keresahan ini, Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Lampung Timur melakukan pengawasan langsung di Kecamatan Pasir Sakti.
Langkah ini bertujuan memastikan ketersediaan dan distribusi pupuk sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Pengawasan ini melibatkan sejumlah unsur pemerintah daerah, aparat penegak hukum (APH), dan tokoh masyarakat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kajari Lampung Timur, Agustinus Ba'ka Tangdililing, Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kms. Thohir Hanafi, Kanit Tipidter Polres, Kasi Datun Kejari, Plt. Kadis Ketahanan Pangan, Kabag Perekonomian, anggota Tim KP3 dan Forkimcam.
Asisten Bidang Ekobang, Kms Tohir Hanafi mengatakan, Pemerintah menaruh perhatian serius pada ketersediaan pupuk dan pestisida yang berkualitas, mencukupi, tepat jenis, harga, waktu, dan tempat.
"Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk subsidi pupuk dan deregulasi pendaftaran pupuk serta pestisida untuk memastikan stabilitas produksi pertanian," Ujarnya.
Kajari Lampung Timur, Agustinus Ba'ka Tangdililing, menegaskan komitmennya untuk menindak tegas segala bentuk penyelewengan distribusi, pemalsuan, penimbunan, atau penyimpangan lainnya yang dapat merugikan petani.
"Distribusi pupuk harus tepat sasaran agar kebutuhan petani terpenuhi saat masa tanam," tegasnya pada Kamis (21/11/2024).
Komitmen tersebut disambut baik oleh Asisten 2 Kms. Thohir Hanafi dan Kanit Tipidter Polres Lampung Timur, yang siap berkolaborasi dalam penegakan hukum.
Selain memastikan ketersediaan pupuk, dialog langsung dengan petani turut dilakukan. Mereka berharap pemerintah dan APH juga serius dalam menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sesuai, serta memperhatikan komposisi dan volume pupuk yang dibutuhkan.
Langkah pengawasan ini membawa angin segar bagi para petani. Kehadiran pemerintah di tengah masyarakat menunjukkan keseriusan dalam menjaga stabilitas produksi pertanian dan melindungi petani dari praktik curang.
Dengan langkah nyata ini, petani diharapkan dapat lebih tenang menghadapi musim tanam, sehingga roda perekonomian di sektor pertanian Lampung Timur dapat terus bergerak. Pemerintah pun berkomitmen untuk terus mendengar suara petani demi kesejahteraan bersama.