BestieIndonesiaNews.id, Lampung Timur – Program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah dasar di SD Baitul Muslim, Desa Labuhanratu Satu, Kecamatan Way Jepara, resmi terhenti mulai Rabu (17/9/2025).
Dampak dari kebijakan ini membuat para siswa kembali harus membawa bekal dari rumah masing-masing.
Kepala Sekolah SD Baitul Muslim, Sri Sugiarti, mengungkapkan penghentian program ini tidak hanya terjadi di sekolahnya, melainkan juga di seluruh sekolah penerima pasokan makanan dari dapur makan bergizi gratis (MBG) di Desa Labuhanratu Satu.
“Sejak tanggal 17 September, siswa kami tidak lagi mendapat jatah makan bergizi gratis. Awalnya program ini berjalan sejak 17 Agustus lalu, namun sekarang harus berhenti sementara karena kendala anggaran,” kata Sri Sugiarti, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, pihak sekolah telah menerima surat pemberitahuan resmi dari Yayasan Surya Sejahtera Bersama selaku pengelola dapur MBG.
Dalam surat itu dijelaskan, distribusi makanan dihentikan karena anggaran dari pemerintah belum tersalurkan ke pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Labuhanratu Satu.
“Isi suratnya jelas, pihak yayasan menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengertian. Mereka tidak bisa melanjutkan distribusi makan bergizi gratis sampai waktu yang belum ditentukan,” ujarnya.
Pihak sekolah segera menyampaikan informasi penghentian program ini kepada para wali murid agar menyiapkan bekal makanan sendiri untuk anak-anak. Hal itu dilakukan agar kebutuhan gizi siswa tetap terjaga meskipun tidak lagi mendapatkan makanan dari dapur MBG.
“Sebagai pihak sekolah, kami tentu berharap program ini bisa berjalan kembali secepatnya. Karena selama satu bulan berjalan, manfaatnya sangat besar untuk siswa kami,” tambah Sri Sugiarti.
Diketahui, program makan gizi gratis ini baru berlangsung selama satu bulan. Setiap hari, siswa mendapatkan menu nasi, lauk, dan buah yang disiapkan langsung dari dapur MBG.
Kehadirannya sempat disambut antusias oleh siswa dan wali murid karena membantu dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak.
Namun, dengan adanya penghentian sementara ini, sejumlah wali murid merasa kecewa. Mereka berharap pemerintah segera menyalurkan anggaran agar dapur MBG bisa kembali beroperasi.
“Anak-anak sangat senang waktu masih ada makan gizi gratis. Kami harap tidak berhenti lama, karena ini membantu kami sebagai orang tua,” ujar salah satu wali murid.