Wakil Wali Kota Metro Qomaru Zaman meminta perguruan tinggi waspada paham radikal menyusupi kalangan mahasiswa.
BestieIndonesiaNews.id - Pemerintah Kota Metro meminta perguruan tinggi mewaspadai paham radikal di kalangan mahasiswa, dengan melakukan pengawasan serta intens memberikan pemahaman nasionalisme.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Metro Qomaru Zaman, dalam kegiatan Masa Ta'aruf Mahasiswa (Mastama) Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Kota Metro, Sabtu (7/9/2024).
Selain radikalisme, kata Qomaru, mahasiswa harus menghindari paham diluar ideologi negara, seperti sekularisme maupun liberalisme.
Paham tersebut menurut Qomaru dapat merusak citra kampus maupun nilai-nilai kesatuan bangsa.
“Saya berharap mahasiswa berita Universitas Muhammadiyah Metro jangan sampai terjerumus dalam paham liberalisme, sekularisme ataupun radikalisme, dan mudah terpengaruh oleh hoax,” ujarnya.
Untuk itu, perlu adanya pengawasan intensif dari perguruan tinggi untuk meminimalisir siswa terpapar paham radikalisme.
Perguruan tinggi juga dituntut memberikan pemahaman tentang wawasan kebangsaan sejak mahasiswa baru masuk.
“Saya meminta jajaran pimpinan dan pendidik UM Metro maupun perguruan tinggi lainya untuk memberikan perhatian dan melakukan pembinaan mengajarkan wawasan kebangsaan,” tuturnya.
Qomaru juga meminta seluruh perguruan tinggi di Kota Metro melakukan upgrade di bidang akademik, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Sehingga alumni jebolan perguruan tinggi di Kota Metro mampu menciptakan SDM yang berkualitas, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Perguruan tinggi kita diperkirakan terus mengembangkan mutu pendidikan secara berkelanjutan menuju perguruan tinggi yang berkualitas,” ungkapnya.
Hal ini, lanjut Qomaru, juga sejalan dengan Visi Kota Metro yaitu terwujudnya Metro berpendidikan, sehat, sejahtera dan berbudaya.
“Dengan Misi WASIS yaitu mewujudkan kualitas pendidikan dan kebudayaan yang berdaya saing di tingkat nasional dan global dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan,” tutupnya. (MH Naim)