BestieIndonesiaNews.id – Hujan adalah perantara langit dan bumi. Hujan selalu datang membawa cerita. Ada yang menyambutnya dengan senyuman, ada pula yang memandangnya dengan kerinduan atau bahkan kesedihan.
Setiap tetesnya seakan membawa pesan dari langit, jatuh perlahan-lahan mengetuk atap-atap dengan lembut, membasahi bumi yang kering, menyentuh dedaunan, dan membangunkan aroma tanah yang khas (petrichor)
Bagi sebagian orang, hujan adalah pengingat kenangan. Ia membawa kembali memori yang lama terkubur; suara tawa yang dulu pernah ada, langkah-langkah kecil berlari menghindari genangan, atau sekadar percakapan hangat di bawah payung yang sempit.
Hujan seolah membuka pintu waktu yang tertutup rapat, membiarkan ingatan mengalir bersama dinginnya udara.
Namun, hujan juga adalah kehidupan. Di desa-desa yang kering, hujan adalah doa yang terkabul. Petani menengadah, melihat butiran air yang jatuh dengan lega, sebab hujan menjanjikan panen yang lebih baik.
Air yang meresap ke dalam tanah menghidupkan akar-akar yang mati, menumbuhkan tunas-tunas hijau, dan memberi harapan pada hari esok. Hujan adalah berkah yang turun dengan cara sederhana namun penuh makna.
Di balik jendela kaca, hujan menciptakan keheningan. Ia menawarkan ruang untuk merenung, mendengarkan suara hati, atau sekadar menikmati bunyi rintiknya yang berpadu dengan udara dingin.
Banyak orang menemukan kedamaian dalam hujan, menjadikannya teman setia di tengah hiruk-pikuk kehidupan.
Meski demikian, hujan juga bisa menghadirkan kesedihan. Bagi mereka yang sedang berpisah atau kehilangan, hujan adalah perwakilan air mata.
Suara derasnya adalah gema dari hati yang sedang berduka. Di tengah hujan, tangisan seringkali tidak terdengar, seakan alam ikut memahami dan berempati.
Hujan tidak pernah datang sia-sia. Ia hadir sebagai pengingat bahwa setiap hal di dunia ini punya waktunya: waktu untuk tumbuh, waktu untuk menunggu, dan waktu untuk menyembuhkan.
Setelah hujan reda, langit kembali terang. Pelangi sering muncul sebagai janji bahwa keindahan selalu datang setelah badai.
Hujan, dengan segala sisi baik dan sendunya, tetaplah bagian dari kehidupan. Ia adalah puisi alam yang turun dari langit, membawa pesan yang hanya bisa dipahami oleh hati yang mau mendengar.
Seperti kata orang bijak, "Hujan turun bukan hanya untuk membasahi bumi, tetapi juga untuk menyembuhkan jiwa-jiwa yang haus akan ketenangan."