BestieIndonesiaNews.id, Tabik Pun - Pilkada Lampung Timur kali ini menghadirkan sebuah babak baru yang menarik untuk disimak.
Dua sahabat lama yang pernah bersama di DPRD Lampung Timur, Ketut Erawan dan Azwar Hadi, kini berhadapan dalam arena politik sebagai calon wakil bupati.
Kedua tokoh ini, yang sebelumnya mungkin saling mendukung dalam peran mereka sebagai wakil rakyat, kini berada di kubu yang berbeda dan siap bertarung untuk posisi yang sama.
Ketut Erawan, yang kini berpasangan dengan petahana M.Dawam Rahardjo, membawa rekam jejak dan pengalaman politiknya untuk kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Di sisi lain, Azwar Hadi, yang sebelumnya menjadi wakil bupati mendampingi Dawam Rahardjo, sekarang mengusung perubahan dengan berpasangan bersama Ela Siti Nuryamah politisi PKB.
Kondisi ini tentunya menimbulkan pertanyaan besar di tengah masyarakat: bagaimana hubungan lama mereka sebagai sahabat dan mantan rekan di DPRD akan mempengaruhi dinamika politik di Pilkada kali ini?
Apakah persahabatan tersebut masih relevan atau kini mereka lebih fokus pada misi politik masing-masing?
Meskipun keduanya sama-sama ingin memajukan Lampung Timur, jelas mereka memiliki pendekatan dan strategi berbeda.
Azwar Hadi, yang telah merasakan langsung dinamika pemerintahan sebagai wakil bupati, tentu membawa pengalaman praktis yang bisa dijadikan modal untuk kampanye.
Sedangkan Ketut Erawan, dengan rekam jejaknya yang panjang di dunia politik, menawarkan konsistensi dan stabilitas di tengah periode transisi kepemimpinan.
Namun, di luar persahabatan dan pengalaman politik, masyarakat Lampung Timur tentu akan menilai berdasarkan visi dan program nyata yang ditawarkan kedua pasangan calon ini.
Tidak hanya soal siapa yang lebih dikenal, tapi siapa yang benar-benar bisa membawa perubahan yang dibutuhkan daerah ini.
Akhirnya, Pilkada ini menjadi bukti bahwa politik selalu dinamis, di mana sahabat bisa menjadi rival. Namun, harapannya, baik Ketut Erawan maupun Azwar Hadi, tetap menjunjung tinggi etika politik dan menjaga persahabatan mereka, meski dalam persaingan yang ketat.
Masyarakat Lampung Timur akan terus mengamati, siapa di antara mereka yang mampu membawa Lampung Timur ke arah yang lebih baik tanpa meninggalkan nilai-nilai kebersamaan dan integritas yang pernah mereka bangun bersama.