BestieIndonesiaNews.id, Lampung Timur – Empat nelayan asal Lampung Timur diselamatkan oleh kapal patroli PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) setelah dua hari terombang-ambing di tengah laut.
Para nelayan yang terdiri dari Haris, Aji, Udin, dan Wanto ditemukan dalam kondisi lemas akibat kehabisan bahan bakar dan perbekalan.
Peristiwa ini terjadi pertengahan September lalu, saat mereka berangkat dari Kuala Penet menuju Pulau Segama. Namun, perjalanan terganggu oleh angin kencang dan kerusakan GPS yang menyebabkan mereka kehilangan arah.
Beruntung, kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik PHE OSES yang sedang berpatroli di sekitar anjungan Krisna mendeteksi sinyal dari perahu mereka. Segera setelah itu, AHTS Harrier berkoordinasi dengan kapal AHTS Parakan, yang berada sekitar tiga mil laut dari lokasi kejadian, untuk melakukan evakuasi.
Tepat pukul 07:48 WIB, setelah mendapatkan izin dari Fleet Control, kapal AHTS Parakan menuju titik penyelamatan. Sesampainya di lokasi, kru PHE OSES memastikan kondisi fisik para nelayan, memberikan makanan dan minuman, serta mendengarkan cerita mereka tentang badai yang mereka alami di tengah laut.
“Kami sudah hampir putus asa karena bahan bakar habis, sementara arah pun kami tidak tahu. Alhamdulillah, bantuan datang tepat waktu,” ungkap Wanto, salah satu nelayan yang diselamatkan.
Untuk memastikan keselamatan mereka, kru AHTS Parakan menunda pekerjaan rutin dan membawa perahu nelayan ke area aman di anjungan Krisna-D milik PHE OSES. Setelah itu, para nelayan dibekali bahan bakar untuk melanjutkan perjalanan mereka.
General Manager PHE OSES, Antonius Dwi Arinto, menyatakan komitmen perusahaan untuk mendukung keselamatan masyarakat di wilayah kerja mereka.
“PHE OSES selalu siap siaga menghadapi kondisi darurat. Kami berkomitmen berkontribusi untuk keselamatan masyarakat, baik di darat maupun di laut,” ujarnya.
PHE OSES merupakan bagian dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bertugas mengelola operasi hulu minyak dan gas di wilayah lepas pantai. Sebagai operator di wilayah yang rentan, kesiapsiagaan terhadap situasi darurat menjadi prioritas utama PHE OSES dan mitra kerjanya.
Regional Jawa, sebagai bagian dari PHE, mengoordinasikan berbagai lapangan minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat, termasuk Lampung. Dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan komitmen terhadap aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE), PHE terus berupaya meningkatkan produksi sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan dan kemandirian masyarakat.
Penyelamatan ini menjadi bukti nyata dedikasi PHE OSES terhadap keselamatan masyarakat di wilayah maritim, serta pengabdian perusahaan untuk menghadapi berbagai tantangan di perairan Indonesia.