Penanaman Pohon Mangrove di Pesisir Lampung Timur
BestieIndonesiaNews.id, Lampung Timur — Upaya pelestarian lingkungan di kawasan pesisir Lampung Timur mendapat angin segar dengan dilaksanakannya rehabilitasi pesisir oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES), Subholding Upstream Pertamina Regional Jawa, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Program yang dilakukan pada bulan Maret 2024 itu berfokus pada penanaman pohon mangrove jenis Rhizophora sp, yang merupakan salah satu jenis mangrove yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir yang rawan abrasi.
Penanaman 20.000 pohon Mangrove ini bertujuan tidak hanya untuk mencegah kerusakan lingkungan, tetapi juga untuk mendukung penghijauan di kawasan tersebut.
Penanaman Mangrove dilakukan di dua lokasi berbeda di Lampung Timur. Sebanyak 10.000 batang mangrove ditanam oleh Kelompok Tani Mangrove (KTM) Bina Lestari Alam. di pesisir Desa Sri Minosari, Kecamatan Labuhan Maringgai.
Sedangkan 10.000 batang lainnya ditanam oleh Kelompok Tani Mangrove (KTM) Mutiara Hijau 1, di pesisir Desa Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menjaga kelestarian lingkungan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem mangrove.
Head of Communication, Relations, & CID PHE OSES, Indra Darmawan, menjelaskan bahwa penanaman mangrove ini merupakan bagian dari tanggung jawab dan komitmen perusahaan terhadap lingkungan, terutama di daerah pesisir yang rentan terhadap abrasi.
"Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas garis pantai dan menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut. Oleh karena itu, penanaman 20.000 batang mangrove ini bukan hanya untuk memperbaiki ekosistem yang rusak, tetapi juga untuk mencegah abrasi dan mendukung program penghijauan yang berkelanjutan di wilayah pesisir Lampung Timur,” kata Indra
Indra, juga menambahkan bahwa program ini sejalan dengan visi PHE OSES untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekaligus memastikan bahwa kegiatan operasional perusahaan tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga membawa manfaat bagi kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan adanya penanaman mangrove ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir serta mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui potensi ekowisata yang bisa berkembang dari keberadaan hutan mangrove ini,” Harap Indra.
Di Desa Sri Minosari, program ini disambut dengan antusias oleh masyarakat setempat, terutama oleh Kelompok Tani Mangrove Bina Lestari Alam.
Zainal Arifin, Ketua Kelompok Tani Mangrove Bina Lestari Alam, mengungkapkan rasa syukurnya atas program yang dijalankan oleh PHE OSES.
"Kami sangat berterima kasih kepada PHE OSES atas dukungannya dalam upaya pelestarian lingkungan di desa kami," Ujar Zainal saat ditemui pada Selasa 20 Agustus 2024.
Zainal melanjutkan, Penanaman mangrove ini sangat penting bagi masyarakat, mengingat kawasan pesisir Desa Sri Minosari sering terkena dampak abrasi.
"Dengan adanya tambahan 10.000 batang mangrove, kami berharap bisa mencegah kerusakan lebih lanjut dan sekaligus memperbaiki ekosistem yang ada,” Lanjut Zainal.
Zainal juga menyoroti manfaat jangka panjang dari program ini, terutama dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat melalui ekowisata.
"Kami optimis, jika hutan mangrove di desa kami semakin luas, ini bisa menjadi daya tarik wisata baru. Hal ini tentu akan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal. Oleh karena itu, kami sangat berharap program ini bisa terus berlanjut dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak,” katanya.
Sementara itu, di Desa Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti, penanaman mangrove juga mendapat sambutan hangat dari warga.
Samsudin, Ketua Kelompok Tani Mangrove Mutiara Hijau 1, menilai bahwa program ini sangat bermanfaat dalam menambah tutupan lahan mangrove yang semakin berkurang akibat abrasi.
"Penanaman 10.000 batang mangrove ini benar-benar sangat kami butuhkan. Pesisir Desa Purworejo sudah mulai terkikis dan butuh segera ditanami mangrove untuk mencegah abrasi lebih lanjut. Kami sangat berterima kasih kepada PHE OSES yang telah membantu kami dalam upaya ini,” ungkap Samsudin.
Dia juga berharap bahwa program ini bisa berkelanjutan dan terus mendapatkan dukungan, khususnya dalam hal jasa lingkungan yang dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.
"Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja. Kami sangat berharap ada dukungan lanjutan dari PHE OSES, terutama dalam hal jasa lingkungan. Ini bisa menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat, sekaligus menjadi insentif bagi kami untuk terus menjaga dan merawat mangrove yang sudah ditanam,” harapnya.
Program penanaman mangrove ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan, terutama di wilayah pesisir yang rentan terhadap kerusakan.
Dengan kolaborasi yang baik antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, Lampung Timur diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam upaya pelestarian lingkungan yang berbasis pada kearifan lokal dan partisipasi aktif masyarakat.
Laporan : ARIF FAHRUDIN
(**).