Jaksa Masuk Sekolah, Kejaksaan Negeri Lampung Timur. (Fto/rif)
Penulis : Fahri
BestieIndonesiaNews.id, Tabik Pun - Antusiasme para siswa SMA/SMK di Lampung Timur dalam mengikuti program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) menunjukkan betapa pentingnya edukasi hukum sejak dini.
Dalam program ini, para jaksa dari Kejaksaan Negeri Lampung Timur memberikan materi tentang hukum, bahaya narkoba, dan perundungan (bullying).
Ketiga aspek ini sangat relevan bagi kehidupan pelajar yang kini semakin rentan terhadap berbagai pengaruh negatif.
Program ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang aturan hukum, tetapi juga membangun kesadaran bahwa tindakan yang dianggap sepele bisa berdampak besar bagi masa depan mereka.
Dengan memahami hukum, diharapkan para siswa bisa lebih bijak dalam bersikap dan menjauhi perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Banyak pelajar yang belum menyadari bahwa pelanggaran hukum tidak hanya terjadi di pengadilan, tetapi bisa terjadi di lingkungan sekolah, bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya, penyebaran informasi bohong (hoaks), pencemaran nama baik di media sosial, atau kekerasan fisik yang kerap dianggap sebagai kenakalan remaja, ternyata bisa berujung pada konsekuensi hukum.
Dalam program JMS, para jaksa menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami tentang bagaimana hukum bekerja, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta langkah-langkah yang bisa diambil jika mereka mengalami atau menyaksikan tindak kejahatan.
Banyak siswa yang terkejut saat mengetahui bahwa beberapa tindakan yang sering mereka anggap biasa, seperti mengejek teman secara berlebihan atau menyebarkan foto tanpa izin, ternyata bisa termasuk dalam pelanggaran hukum.
Hal ini membuktikan bahwa kesadaran hukum di kalangan pelajar masih perlu ditingkatkan agar mereka lebih berhati-hati dalam bertindak.
Selain hukum secara umum, materi tentang bahaya narkoba juga menjadi perhatian utama dalam JMS. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja masih menjadi permasalahan serius, terutama dengan semakin banyaknya modus baru yang digunakan pengedar untuk menjerat korban.
Dalam program ini, jaksa menjelaskan berbagai jenis narkotika, dampaknya terhadap kesehatan, serta konsekuensi hukum bagi pengguna dan pengedar.
Siswa juga diberi pemahaman bahwa sekali mereka masuk ke dalam lingkaran narkoba, akan sangat sulit untuk keluar.
Salah satu hal yang menarik adalah sesi diskusi interaktif, di mana siswa diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada jaksa.
Banyak yang ingin tahu tentang bagaimana cara menghindari jebakan narkoba, terutama ketika pengaruh teman sebaya menjadi faktor utama seseorang terjerumus ke dalam penyalahgunaan zat berbahaya ini.
Selain hukum dan narkoba, materi bullying juga menjadi perhatian khusus. Perundungan di lingkungan sekolah masih sering terjadi, baik secara fisik, verbal, maupun di dunia maya (cyberbullying). Sayangnya, banyak yang masih menganggapnya sebagai hal biasa atau sekadar "bercanda."
Dalam JMS, jaksa menjelaskan bahwa bullying bukan hanya bisa berdampak psikologis bagi korban, tetapi juga bisa memiliki konsekuensi hukum bagi pelakunya.
Jika terbukti melakukan perundungan yang merugikan orang lain, pelaku bisa dikenakan sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Program ini mengajak siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekolah mereka. Jika melihat kasus perundungan, mereka diharapkan bisa melaporkan dan tidak membiarkan tindakan tersebut terus terjadi. Dengan demikian, sekolah bisa menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman bagi semua siswa.
Antusiasme siswa dalam mengikuti JMS menunjukkan bahwa mereka sebenarnya haus akan pengetahuan hukum dan ingin tahu lebih banyak tentang cara melindungi diri dari berbagai ancaman, baik itu narkoba, bullying, maupun pelanggaran hukum lainnya.
Namun, program ini tidak akan efektif tanpa dukungan dari sekolah dan orang tua. Guru harus terus memberikan edukasi hukum dalam kehidupan sehari-hari, sementara orang tua perlu lebih peka terhadap perubahan perilaku anak-anak mereka.
Kesadaran hukum bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan adanya sinergi antara jaksa, sekolah, dan keluarga, diharapkan generasi muda di Lampung Timur bisa tumbuh menjadi individu yang sadar hukum, menjauhi narkoba, dan menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying.
Program Jaksa Masuk Sekolah adalah langkah yang sangat baik dan harus berkelanjutan agar manfaatnya benar-benar dirasakan dalam jangka panjang.