Bestieindonesianews.id - HUT Ke-39 Tahun Paguyuban Warga Panginyongan (PWP) Lampung yang digelar di Taman Palem Indah Kota Metro berlangsung meriah, Sabtu (12/7/2025).
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Kesbangpol Provinsi Lampung Senen Mustakim, Wakil Wali Kota Metro M Rafieq Adi Pradana, dan juga unsur Forkompinda lainnya.
Kemeriahan nampak terlihat juga dengan hadirnya "Wong Ngapak" dari berbagai daerah di Provinsi Lampung.
Dalam berbagai hal, Ketua PWP Lampung Dewi Widianingsih menyebut "Wong Ngapak" alias Warga Ngapak sudah ada di wilayah Sumatera sejak masa kolonial Belanda.
“Pada saat itu hijrahnya para sesepuh dari Jawa Tengah ke Lampung karena pengaruh Pemerintahan Belanda dalam rangka pemerataan penduduk dari Jawa ke Lampung dan Sumatera Barat,” ujarnya.
Transmigrasi warga ngapak ke Provinsi Lampung dimulai pada tahun 1905-1912, yaitu ke daerah yang saat ini menjadi wilayah Pringsewu Gedong Tataan dan sekitarnya.
“Makanya nama-nama desa atau kecamatan diberi nama sama dengan nama asal kampung, tempat tinggal mereka, seperti Wonosobo, Banyumas, Purbolinggo, dan lain-lain,” beber wanita yang akrab disapa Biyung Dewi.
Kemudian pada tahun 1921 jumlah koloni ke Lampung mencapai 19.572 orang. Tahap berikutnya sampai tahun 1927 mencapai 25.164 orang. Tahap yang ke tiga, pada tahun 1932 hingga 1942.
Biyung Dewi berharap Paguyuban Warga Panginyongan dapat menjadi wadah bagi keturunan Wong Ngapak Jawa Tengah yang ada di Provinsi Lampung untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan berbagi suka duka.
PWP juga berkomitmen akan bersinergi dengan pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi untuk menjaga kenyamanan masyarakat Provinsi Lampung.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Provinsi Lampung Senen Mustakim mengapresiasi semangat Paguyuban Panginyongan yang memiliki komitmen dalam menjaga persatuan dan kesatuan antar suku bangsa.
“Paguyuban ini (PWP) adalah mitra pemerintah. Melalui pendekatan budaya dan sosial PWP telah membantu memperkuat semangat gotong royong memperluas jejaring sosial antarwarga, serta Menjadi wadah pemersatu yang menjangkau berbagai sektor masyarakat,” ujarnya.
Kedepannya diharapkan organisasi tersebut juga berperan lebih banyak di berbagai sektor untuk kemajuan Provinsi Lampung.
Apresiasi untuk Paguyuban Warga Panginyongan juga datang dari Wakil Wali Kota Metro M Rafieq Adi Pradana.
Di sisi lain, Rafieq menekankan pentingnya menjaga tradisi turun temurun yang kian terdegradasi oleh zaman.
“Melalui PWP, bapak ibuk sekalian, zaman semakin maju tapi adat istiadat tetap dipertahankan, diajarkan kepada anak cucu kita, mungkin melalui PWP ini saya berharap agar menjaga tradisi untuk generasi yang akan datang,” pesan Wakil Wali Kota.
Selain itu, Rafieq juga meminta agar program-program pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah dapat didukung oleh masyarakat. Termasuk visi Kota Metro sebagai Kota Cerdas.
“Mari bersama-sama, kita bisa membangun Metro menjadi kota Cerdas Berbasis Jasa dan Budaya yang Relegius,” tandasnya.