BestieIndonesiaNews.id, Lampung Timur – Puluhan petani menyambut penuh semangat kehadiran Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, saat meninjau wilayah Kecamatan Bandar Sribhawono, Sabtu (30/8/2025).
Kehadiran orang nomor satu di Bumei Tuwah Bepadan itu menjadi angin segar bagi para petani yang selama ini resah dengan persoalan lahan garapan.
Bupati Ela datang bersama jajaran Forkopimda, termasuk TNI dan Polri, sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mencari solusi yang adil sekaligus menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
“Kami hadir bukan untuk memihak kelompok tertentu, melainkan merangkul semua pihak agar duduk bersama mencari jalan keluar. Kami ingin semua mendapatkan kepastian hukum secara adil,” Ujar Ela
Ela mengingatkan, persoalan agraria ini tidak boleh berkembang menjadi konflik horizontal antarwarga. Karena itu, pendekatan persuasif dan musyawarah menjadi jalan terbaik untuk menemukan solusi.
Sebagai langkah konkret, Bupati Ela mengumumkan pembentukan Gugus Tugas Reforma Agraria. Tim ini melibatkan pimpinan Forkopimda dan nantinya juga akan diisi perwakilan petani.
“Silakan, siapa yang dipercaya dapat mewakili forum serikat petani Lampung masuk dalam gugus tugas ini,” Lanjutnya.
Ela menegaskan, gugus tugas tidak hanya sekadar dibentuk, tetapi akan bekerja secara intensif sesuai bidang masing-masing. Salah satu langkah awal yang sudah dilakukan adalah penonaktifan sementara 177 sertifikat tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lampung Timur, guna menetralkan konflik.
“Setelah ada hasil kerja gugus tugas, baru pemerintah daerah bisa memberikan kepastian hukum atas tanah yang selama ini menjadi persoalan,” katanya.
Data pemerintah mencatat, luas lahan garapan yang dipersoalkan mencapai 401 hektare. Lahan tersebut tengah dalam sengketa antara petani penggarap dan pihak yang mengklaim memiliki sertifikat.
“Semua akan kita susun bersama. Baik yang menggarap maupun yang sudah mengklaim memiliki sertifikat, tidak ada yang ditinggalkan,” tegas Ela.
Sebelumnya, pemerintah daerah telah menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda sebagai langkah awal penyelesaian masalah agraria. Ela menegaskan bahwa semua pihak sudah diberi peran masing-masing, tinggal bagaimana proses ini dikawal bersama-sama.
Di hadapan masyarakat, Bupati juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan. “Kalau suasana aman, kami lebih mudah mencari solusi. Mari bersama-sama menjaga situasi tetap damai,” Ungkapnya.
Sejumlah petani mengaku lega dengan kehadiran Bupati. Mereka menilai langkah ini menjadi harapan baru atas keresahan yang selama ini mereka alami.
“Selama ini kami resah. Tapi dengan datangnya Bu Bupati, kami merasa ada harapan,” kata salah satu petani.
Ela menutup sambutannya dengan penegasan bahwa persoalan agraria adalah masalah panjang yang memerlukan kerja sama semua pihak. Ia meminta masyarakat bersabar dan percaya pada proses yang tengah berjalan.
“Kita tidak bisa instan. Semua harus melalui prosedur. Tapi percayalah, pemerintah akan berdiri bersama rakyat,” ucapnya.
Dengan langkah tersebut, Pemkab Lampung Timur berharap persoalan lahan di Desa Wana, Kecamatan Melinting, maupun wilayah lain dapat segera menemukan titik terang. Pemerintah daerah berkomitmen menghadirkan kepastian hukum yang berpihak pada rakyat.